Ingredients 04


1. Tepung Terigu







Tepung terigu adalah tepung atau bubuk halus yang berasal dari bulir gandum yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan kue, mie dan roti. Kata terigu sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Portugis, “trigo” yang berarti gandum.
Tepung terigu mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung terigu juga mengandung protein dalam bentukgluten, yang berperan dalam menentukan kekenyalan makanan yang terbuat dari bahan terigu.

Tepung terigu juga berasal dari gandum, bedanya terigu berasal dari biji gandum yang dihaluskan, sedangkan tepung gandum utuh (whole wheat flour) berasal dari gandum beserta kulit arinya yang ditumbuk.


Pembuatan tepung terigu


Tepung terigu diperoleh dari hasil penggilingan biji gandum yang mengalami beberapa tahap pengolahan (Paul & Helen 1972). Beberapa tahap proses pengolahan tersebut adalah tahap persiapan dan tahap penggilingan.  


1. Tahap persiapan meliputi proses cleaning (pembersihan), dampening(pelembapan), dan conditioning(pengondisian).


· Proses cleaning, gandum dibersihkan dari kotoran-kotoran seperti debu, biji-biji lain selain gandum dan lain-lain.


· Proses dampening, proses penambahan air agar campuran gandum memiliki kadar air yang diinginkan. Proses dampeningtergantung pada kandungan air dari gandum, kepadatan, dan kekerasan biji gandum. Jumlah air yang ditambahkan dapat dihitung secara matematis dengan menggunakan persamaan:

W adalah jumlah air yang ditambahkan (kg), M2 adalah kadar air yang diinginkan (%), M1 adalah kadar air gandum awal (%), dan Q adalah berat gandum (kg).

· Proses conditioning, untuk membuat kulit gandum menjadi liat sehingga tidak hancur pada saat digiling dan dapat mencapai kadar air tepung terigu yang diinginkan serta memudahkan endosperma terlepas dari kulit dan melunakkan endosperma.


2.  Tahap selanjutnya adalah tahap penggilingan yang meliputi prosesbreaking, reduction, sizing, dan tailing. Prinsip proses penggilingan adalah memisahkan endosperma dari lapisan sel aleuron atau lapisan kulit. 


· Proses breaking, endosperma dihancurkan menjadi partikel-partikel dalam ukuran yang seragam dalam bentuk bubuk seukuran tepung.


· Proses reduction, endosperma yang sudah dihancurkan diperkecil lagi menjadi tepung terigu, diayak untuk dipisahkan dari bran dan pollard. Selama proses penggilingan dihasilkan produk-produk samping seperti dedak, pollard, pellet, dan tepung industri. Tujuan tahap ini untuk memperoleh hasil ekstraksi yang tinggi dengan kualitas tepung yang baik.

Proses tepung yang baik umumnya menghasilkan 74-84% tepung terigu sedangkan bran dan pollard kira-kira 20-26%.

· Tepung hasil produksi dianalisis di laboratorium kendali mutu untuk dianalisis kandungan-kandungan dalam tepung terigu yang meliputi penetapan kadar air, kadar abu, kadar protein, dan kadar gluten, uji warna, uji farinograph, ekstensograph, alveograph,amylograph, serta analisis mikrobiologi.



Jenis - jenis Tepung Terigu 


Jenis tepung yang satu ini tentu tidak asing lagi di dengar dan termasuk dalam daftar jenis tepung yang selalu ada serta sering kita gunakan di dapur. Tepung terigu ada 3 jenisnya :



1. Tepung terigu protein tinggi adalah tepung dengan kadar glutennya tinggi dan mempunyai daya serap air yang tinggi, elastis serta mudah di giling yaitu tepung terigu merk Cakra kembar. Biasanya di gunakan untuk membuat roti agar mengembang sempurna dan mie agar lebih kenyal.


2. Tepung terigu protein sedang adalah tepung dengan kandungan glutennya sedang yaitu tepung terigu merk Segitiga biru dan merupakan campuran tepung terigu protein tinggi dan tepung terigu protein rendah. Biasanya di sebut tepung terigu serbaguna di karenakan dapat di pakai untuk membuat segala jenis makanan serta membuat adonan fermentasi seperti donat, bakpau, muffin, brownies, cake, bapel, panada dan onde-onde.


3. Tepung terigu protein rendah adalah tepung dengan kandungan gluten yang rendah yaitu tepung terigu dengan merk Kunci biru. Tepung terigu jenis ini mempunyai daya serap air dan gula yang rendah, hasil adonan tidak lunak dan sulit diuleni. Biasanya di gunakan untuk membuat segala jenis kue kering agar kue kering yang di buat memiliki tekstur yang renyah, serta pastel, gorengan, bakpau.


https://syadanida.blogspot.co.id/2015/03/asal-usul-lebih-dekat-dengan-tepung.html


Cara menyimpan Tepung terigu

berikut adalah cara untuk menyimpan tepung terigu agar saat akan digunakan kondisinya tetap baik dan tidak berubah rasanya. Yuk, simak tipsnya sebagai berikut.


Simpan di Tempat Khusus


Jauhkan tepung terigu dari bahan yang berbau menyengat. Simpan tepung terigu di tempat khusus, pastikan tempatnya bersih dan kering. Kamu dapat menyimpan bersama kemasan langsung atau memindahkannya ke tempat yang baru.


Jangan Mencampurnya


Saat menyimpan tepung terigu, hindari mencampur dengan tepung yang lama dengan tepung yang baru. Meskipun tepung terigu tersebut dari merk dan jenis yang sama. Hal ini penting agar, tepung terigu terjaga kualitasnya.


Simpan di Tempat yang Dingin


Agar tetap awet dan tahan lama, simpan tepung terigu dalam lemari es. Pastikan kamu menyimpannya dalam tempat yang bersih dan tertutup rapat. Tepung yang disimpan dalam lemari es akan lebih awet dan tahan lama.


Beri Label Pada Kemasan


Jika kamu menyimpan berbagai jenis tepun, jangan lupa untuk memberi label pada kemasannya. Hal ini penting agar kamu tidak salah ambil. Selain itu warna dan bentuk tepung yang mirip akan mudahg untuk terttukar. Jadi memberi label adalah cara yang tepat untuk menghindari risiko tertukar dan salah ambil.


Simpan Dalam Freezer


Untuk menyimpan tepung dalam jangka waktu yang lama, freezer adalah pilihan yang tepat. Kamu dapat menyimpan tepung dalam freezer selama 48 jam untuk membunuh srangga dan kutu dalam tepung. Lakukan hal ini sebelum kamu memakai tepung yang akan kamu gunakan.


https://www.vemale.com/tips-dapur/97952-tips-menyimpan-tepung-agar-tetap-awet-dan-tahan-lama.html



Fungsi Tepung terigu


Tepung terigu sebagai salah satu bahan pangan populer tentu saja memiliki banyak manfaat di dalamnya. Dan bahkan meski terigu diperoleh dari beberapa tahap pengolahan, gizi dari terigu pun tetap ada. Terigu mengandung karbohidrat (zat pati) yang cukup tinggi, protein, asam folat, vitamin E, asam lemak esensial, vitamin B, dan serat. 

Berdasarkan zat protein yang dikandungnya, tepung terigu dibagi menjadi 3 jenis, yaitu tepung terigu protein tinggi, tepung terigu protein sedang, dan tepung terigu protein rendah. Semakin tinggi kadar proteinnya, semakin tinggi pula kadar kekenyalannya. Karena itu, tepung terigu yang paling cocok untuk membuat mie, roti, atau pasta adalah terigu berprotein tinggi. 

http://www.kerjanya.net/faq/17860-tepung-terigu.html


2. Gula Pasir








Sejarah gula

Gula merupakan makanan yang baru populer di abad pertengahan. Gula praktis tidak dikenal dalam peradaban klasik Mesir, Yunani dan Romawi. Orang Yunani (yang memiliki kata hampir untuk semua hal) bahkan tidak memiliki kata untuk gula. Orang Arab-lah yang menjadikan gula sebagai komoditi populer di dunia, yang kini menjadi kebutuhan pokok semua bangsa dengan produksi global melebihi 120 juta ton per tahun.

Selama revolusi pertanian muslim, pengusaha Arab mengadopsi teknik-teknik produksi gula dari India dan kemudian menyempurnakan dan mengubah gula menjadi industri skala besar. Orang-orang Arab mendirikan pabrik-pabrik dan perkebunan-perkebunan gula yang pertama dan mendistribusikannya sampai Eropa dan Afrika. Kata “sugar” dalam bahasa Inggris berasal dari kata Arab “sukkar”, yang berasal dari kata Sansekerta “sharkara”. Terjemahan gula dalam beberapa bahasa memiliki etimologi yang sama, misalnya, “azucar” dalam bahasa Spanyol, “sucre” di Perancis, “zucker” di Jerman, dan “seker” di Turki.

http://sraksruk.blogspot.co.id/2012/08/akhir-akhir-ini-kita-sering-menemui.html


JENIS-JENIS GULA

1.   Gula Tebu atau Gula Pasir : Gula tebu atau pasir adalah kristal - kristal gula putih berukuran kecil yang pada umumnya dijumpai dan digunakan di rumah (gula pasir) yang diperoleh dari batang tanaman tebu. Pertama - tama bahan mentah dihancurkan dan diperas, sarinya dikumpulkan dan disaring, cairan yang terbentuk kemudian ditambahkan bahan tambahan (biasanya digunakan kalsium oksisa) untuk menghilangkan ketidak murnian, campuran tersebut kemudian dimurnikan dengan balerang dioksida. Campuran yang terbentuk kemudian dididihkan, endapan dan sampah yang mengambang kemudian dapat dipisahkan. Setelah cukup murni cairan didinginkan dan dikristalkan (biasanya sambil duduk) untuk memproduksi gula yang dapat dituangkan ke cetakan. Sebuah mesin sentrifugal juga dapat digunakan pada proses kristalisasi.


2.   Gula Bit : Gula bit adalah kristal putih (sakarosa) yang diperoleh dari tanaman bit. Setelah dicuci, bit kemudian dipotong - potong dan gulanya kemudian diekstraksi dengan air panas pada sebuah diffuse. Permurnian kemudian ditangani dengan menambahkan larutan kalsium oksida dan karbon dioksida. Setelah penyaringan campuran yang terbentuk lalu dididihkan hingga kandungan air yang tersisa hanya tinggal 30% saja. Gula kemudian diekstrasikan dengan kristalisasi terkontrol. Kristal gula pertama - tama dipisahkan dengan mesin sentrifugal dan cairan yang tersisa digunakan untuk tambahan pada proses kristalisasi selanjutya. Ampas yang tersisa (dimana sudah tidak bisa lagi diambil gula darinya) digunakan untuk makanan ternak dan dengan itu terbentuklah gula putih yang kemudian disaring kedalam tingkat kualitas tertentu untuk kemudian dijual.


3.   Gula Merah (Gula Jawa) : Istilah gula jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Secara umum cara pengambilan sebagai berikut :

bunga (mayang) yang belum mekar diikat kuat (kadang - kadang dipres dengan kedua batang kayu) pada bagian pangkalnya sehingga proses pemekaran bunga menjadi terhambat. Sari makanan yang seharusnya dipakai untuk pemekaran bunga menumpuk menjadi cairan gula. Mayang membengkak. Setelah proses pembekakkan berhenti, batang mayang diiris - iris untuk mengeluarkan cairan gula secara bertahap. Cairannya biasanya ditampung dengan timba yang terbuat dari daun pohon palma tersebut. Cairan yang ditampung diambil secara bertahap, biasanya 2-3 kali. Cairan ini kemudian dipanaskan dengan api sampai kental. Setelah benar - benar kental, cairan dituangkan ke mangkok - mangkok yang terbuat dari daun palma dan siap dipasarkan. Gula merah sebagian besar dipakai sebagai bahan baku kecap manis.

4.   Gula Semut

Gula semut merupakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai gula kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon kelapa atau pohon aren (enau). Karena kedua jenis pohon ini termasuk jenis tumbuhan palmae maka dalam bahasa asing, secara umum gula semut hanya disebut sebagai Palm Sugar atau Palm Zuiker.

5.   Gula Batu : Gula batu (disebut juga rock sugar), adalah jenis gula yang dibuat dari gula pasir, yang dikristalkan, melalui bantuan air yang dipanaskan. Biasanya ditambahkan ke dalam teh, harum dan manis rasanya. Gula batu tidak semanis gula granulasi biasa, gula batu diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal bening atau putih dibuat dari gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan putih yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air di dalam kristal.


6.   Gula Bubuk : Gula granulasi (gula pasir) bubuk, juga dikenal sebagai gula ‘convectionary’. Gula ini didapat dari penghancuran secara mekanis sehingga tidak ada kristal - kristal yang tertinggal. Terkadang gula ini dicampur dengan sedikit pati atau bahan anti kempal untuk mencegah penggumpalan.


http://giziklinikku.blogspot.co.id/2016/07/karakteristik-gula-dan-sirup.html



Pengolahan Gula (gula tebu/gula pasir)


Proses pengolahan tebu menjadi gula pasir sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu, di Indonesia sendiri tercatat ada beberapa pabrik gula dengan kapasitas produksi cukup besar yang sudah mulai beroperasi sejak jaman penjajahan Belanda, beberapa pabrik bahkan hingga kini masih bisa beroperasi dengan baik dan menjadi tulang punggung produksi gula nasional.


Tidak dapat dipungkiri lagi, gula merupakan salah satu bahan makanan yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Bagaimana tidak, gula adalah bahan yang banyak digunakan sebagai bahan pemanis alami selain madu, Terlepas dari fungsinya tersebut, gula juga memiliki kadar glukosa yang begitu tinggi. Dimana glukosa ini nantinya akan diolah menjadi energi.


Nah, selain berfikir apa saja manfaat dan kegunaan gula, apakah anda juga pernah berfikir sebenarnya bahan apa saja yang digunakan untuk membuat gula dan bagaimana caranya?. Selain menggunakan air aren, tebu juga merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk membuat gula.


Di Indonesia, Lahan pertanian yang paling luas digunakan untuk menanam Tebu ada di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Biasanya lahan pertanian yang digunakan untuk menanam tebu merupakan lahan kas desa atau asset daerah, sehingga mulai dari tahap penggarapan lahan, penanaman bibit tebu, pemanenan dan penjualan dilakukan sistem kontrak.


Setelah dipanen tebu pada dasarnya harus segera diangkut ke Pabrik Gula untuk segera di olah, jika tebu dibiarkan terlalu lama maka kadar air dan glukosa di dalam batang tebu akan semakin berkurang dan akan berpengaruh pada jumlah dan kualitas gula pasir yang dihasilkan.


Maka dari itu, tidak lama setelah tanaman tebu di panen hari itu juga langsung didistribusikan ke Pabrik Gula terdekat.


Proses pengolahan tebu menjadi gula pun tidak begitu panjang. Ingin tahu bagaimana Proses pengolahan tebu menjadi gula? Simak ulasan berikut


1. Pengolahan awal


Sebelum masuk pada Proses pengolahan tebu menjadi gula selanjutnya, terlebih dahulu tebu akan melalui proses pengolahan awal. Dimana dalam proses ini tebu akan dipilah hingga memenuhi syarat minimal untuk dapat diolah menjadi gula.


Nah tebu yang siap di olah adalah tebu yang memiliki kriteria antara lain adalah matang, bersih dan segar. Jika salah satu dari ketiga syarat tersebut tidak dipenuhi maka tebu tidak akan diolah atau tidak masuk dalam Proses pengolahan tebu menjadi gula selanjutnya.


2. Penggilingan


Setelah dipilah dan ditimbang, kemudian tebu akan masuk pada proses penggilingan. Proses pengolahan tebu menjadi gula ini merupakan proses inti dimana tujuannya sendiri adalah untuk memeras air sari tebu atau yang lebih dikenal dengan sebutan nira.


Biasanya, tebu yang sudah memenuhi syarat seperti yang sudah disebutkan di atas, akan menghasilkan nira yang jauh lebih banyak dengan kualitas yang lebih baik pula. Selain itu, tebu matang juga biasanya akan jauh lebih mudah pecah sehingga nira dapat diperas maksimal.


Dan untuk mendapatkan nira secara maksimal, penggilingan biasanya akan dilakukan sebanyak 10 kali dengan menggunakan 5 unit alat giling.


3. Pemurnian


Sesaat nira sudah terkumpul, bukan tidak mungkin jika dalam nira tersebut terdapat kotoran yang dapat merusak kualitas gula nantinya. Ya, meskipun sebelumnya tebu telah dibersihkan terlebih dahulu, namun kotoran ini juga bisa berupa kulit batang tebu.


Proses pengolahan tebu menjadi gula untuk mendapatkan nira murni ini terdiri dari beberapa macam pemurnian, antara lain adalah proses defekasi dan proses sulfitasi. Dimana proses tersebut dapat dilakukan dengan cara pemanasan, pengapungan, pengendapan, penyaringan, atau menggunakan bahan kimia yang dapat memisahkan bahan non gula.


4. Penguapan


Jika bahan gula sudah sterill atau siap diolah pada Proses pengolahan tebu menjadi gula selanjutnya, maka langsung pindahkan bahan gula pada alat penguapan. Dimana proses ini bertujuan untuk membuat nira yang tadinya masih dalam bentuk encer menjadi lebih kental dan memudahkan proses pengkristalan.


Penguapan nira sendiri dilakukan dengan temperatur 65 – 110 derajat celcius. Dan dalam melakukan proses penguapan anda harus memperhatikan beberapa hal ini :


• Kecepatan dan temperatur penguapan

• Tidak mengakibatkan kerusakan gula
• Tidak menimbulkan kerusakan baru untuk proses selanjutnya
• Cost (harga) yang lebih terjangkau

5. Kristalisasi


Sesaat nira telah melalui proses penguapan dan terbentuk nira kental, kemudian masuk Proses pengolahan tebu menjadi gula yaitu tahap pengkristalan. Pada tahap ini, gula akan terpisah dari kotoran yang belum terpisah di tahap sebelumnya.


Selain itu, kristal gula juga akan dibedakan atau disortir sesuai dengan kualitasnya. Seperti kristal dengan kemurniaan tingkat 1 hingga kristal dengan tingkat kemurnian tingkat 4.


6. Putaran


Meskipun sudah diambil kristalnya, namun Proses pengolahan tebu menjadi gula tidak cukup sampai di sini saja. Selanjutnya kristal yang sudah didapatkan tadi akan masuk pada proses putaran.


Pada proses putaran ini akan dilakukan pemisahan kristal dengan larutan (stroop) yang biasanya masih menempel pada kristal.


7. Pengeringan dan pendinginan


Masuk pada Proses pengolahan tebu menjadi gula terakhir yaitu pengeringan dan pendinginan gula yang sudah terpisah dari larutannya. Proses pengeringan dan pendinginan sendiri biasanya akan dilakukan dalam 2 mesin berbeda. Sehingga dapat dihasilkan gula dengan kualitas terbaik (kering dan murni).


http://www.agroindustri.id/proses-pengolahan-tebu-menjadi-gula/


Cara penyimpanan Gula Pasir

Gula pasir merupakan salah satu bahan pangan yang pasti dimiliki setiap rumah. Gula memang tidak mudah busuk dan tahan bahkan hingga berbulan-bulan. Tentunya kalau disimpan dengan cara yang benar. Terkadang gula yang seharusnya awet jadi rusak kalau diletakkan di tempat yang salah. Untuk menghindari kerusakan gula, ikuti tips berikut ini.


- Simpan di Wadah Tertutup

Gula mudah sekali disemuti kalau anda membiarkannya di tempat terbuka. Seperti pepatah dimana ada gula disitu ada semut. Jadi, berhati-hatilah menyimpan gula kalau tidak mau berbagi dengan semut. Caranya adalah menyimpan gula murni di tempat yang tertutup rapat. Misalnya toples kue atau berikan cawan air di bawahnya agar semut tidak berani mendekat.

- Udara Terbuka

Tidak perlu menyimpan gula di dalam almari es karena akan membuatnya menggumpal. Cukup simpan gula di udara sejuk ruangan dapur dalam kondisi tertutup. Gula adalah bahan pangan yang awet meskipun tanpa pengawet. Oleh karena itu, anda tidak perlu khawatir kadaluarsa meskipun tanpa pendingin.

- Jauhkan Dari Api

Jangan meletakkan gula di dekat kompor karena akan membuatnya meleleh. Pada dasarnya gula terbuat dari cairan tebu sehingga bisa meleleh kalau suhunya tinggi. Bila anda adalah pedagang gula, sebaiknya jangan biarkan gula terkena sinar matahari langsung yang dapat membuatnya mencair. Letakkan di tempat teduh yang tidak terlalu panas agar keawetannya terjaga. 

Ciri Gula yang Sudah Rusak


Bila gula pasir di rumah anda sudah menggumpal, sebaiknya segera dihabiskan atau dibuang saja. Gula yang menggumpal menandakan kalau kualitasnya sudah buruk. Begitu pula dengan gula yang basar atau bagiannya ada yang mencair. Gula yang bagus itu kering dan mengkristal kasar. Kalau salah satu bagian gula mencair, maka sebentar lagi bagian lain juga akan ikut mencair. Sebisa mungkin hindarkan gula dari air agar tidak rusak.

Bila anda ragu membeli gula di toko sekitar, beli saja di sukamart yang menjamin kualitas gula. Sukamart akan mengantarkan belanjaan anda, termasuk gula murni segera setelah pemesanan. Jadi, anda tidak perlu keluar rumah untuk belanja.


http://www.wfais.com/2015/11/cara-menyimpan-gula-pasir-dengan-benar.html


3. kunyit







KUNYIT atau kunir (curcuma domestica val) adalah salah satu tanaman rempah-rempah yang masuk dalam kelompok jahe-jahean atau zingiberaceae. Kunyit awalnya berasal dari wilayah Asia Tenggara, yang kemudian mengalami penyebaran hingga ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia, dan bahkan Afrika. 

tanaman ini diperkirakan telah ada sejak 77-78 SM. Kata curcuma sendiri berasal dari Bahasa Arab yakni Kurkum dan Yunani yaitu Karkom. Dioscorides menyebutkan bahwa kunyit menyerupai jahe, tetapi memiliki rasa pahit, kelat, dan sedikit pedas, namun tidak beracun. 


Di Indonesia, khususnya daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu karena memiliki khasiat membersihkan dan mengeringkan luka, menghilangkan rasa gatal, serta menyembuhkan kesemutan. Seiring berkembangnya zaman, tanaman ini mulai digunakan sebagai bumbu masak dan juga bahan kosmetik. Beragam masakan tradisional khas Indonesia seperti, opor ayam, nasi kuning, hingga olahan gulai, semuanya menggunakan kunyit sebagai campuran bumbu bumbu rempah-rempah. 


Selain menciptakan aroma yang khas, kunyit sering digunakan sebagai pewarna alami pada masakan. Tanaman ini memiliki kandungan antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas, dan juga dapat mencegah depresi.


http://lifestyle.okezone.com/read/2017/07/12/298/1734258/kaya-rempah-mengenal-sejarah-kunyit-si-jamu-yang-kerap-mempercantik-masakan

Klasifikasi ilmiah kunyit

Kerajaan : plantae

Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Species : Curcumadomestica Val.

Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu miny`k atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongansenyawa monoterpendan sesquiterpen 


Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu miny`k atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongansenyawa monoterpendan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone). zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%,monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut,kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoiddihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.(Sumiati , 2004.)


(meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone). zat warna kuning yang disebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 50-60%,monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C. Dari ketiga senyawa kurkuminoid tersebut,kurkumin merupakan komponen terbesar. Sering kadar total kurkuminoiddihitung sebagai % kurkumin, karena kandungan kurkumin paling besar dibanding komponen kurkuminoid lainnya. Karena alasan tersebut beberapa penelitian baik fitokimia maupun farmakologi lebih ditekankan pada kurkumin.(Sumiati , 2004.)


Morfologi tanaman kunyit atau ciri-ciri


Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata. Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga kekuning-kuningan.


http://www.petanihebat.com/2013/03/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman_15.html

Jenis - Jenis Tanaman Kunyit

1. Kunyit Kuning


Merupakan kunyit yang sering sekali dipergunakan dan mudah dijumpai. Kunyit ini pulalah yang biasa dijadikan sebagai bahan bumbu masakan untuk menambah rasa khas pada masakan. Contohnya saja kuning ini sering dipakai untuk membuat nasi kuning yang khas dan enak sekali rasanya.


2. Kunyit Putih


Kunyit putih ini umumnya memilki daging yang berwarna putih. Maka dari itulah sering disebut sebagai kunyit putih. Kunyit putih tidak termasuk kedalam keturunan curcumae karena memiliki warna yang putih. Maka dari itu ciri khasnya berwarna putih dan transparan. Kunyit putih sering juga disebut sebagai temu rapet atau temu putri. Temukan juga manfaat dari Kunyit Putih untuk mengatasi penyakit kanker.


3. Kunyit Merah


Sebenarnya kunyit merah hampir sama dengan kunyit kuning hanya saja warnanya lenig kemerah merahan. Kunyit ini juga biasa dipakai sebagai bumbu dapur. dan dapat mengobati berbagai penyakit baik ringan ataupun berat.


4. Kunyit Hitam


Kunyit hitam merupakan salah satu tumbuhan yang sangat langka sekali sehingga sangat sulit untuk mencari saat ini. Kunyit ini sangat banyak sekali peminatnya karena bisa mengobati kista dan juga bisa membuat kita menjadi awet muda. Nah kunyit satu ini tuh biasanya sering dikait - kaitkan dengan hal mistik. Kunyit hitam pada dasarnya memiliki bentuk yang sama seperti kunyit pada umumnya hanya saja daginggnya berwarna biru kehitaman atau ungu kehitaman.


http://www.pemasaranjaringan.com/2014/12/jenis-jenis-tanaman-kunyit.html

Cara Budidaya Kunyit Mulai Tahap Pembibitan Sampai Panen

Cara budidaya Kunyit sebenarnya cukup mudah sekali untuk dilakukan, namun untuk memperoleh hasil yang melimpah tentunya perlu penanganan dan perawatan yang benar. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh negara tropis.


Di Indonesia, sentra budidaya kunyit berada di Jawa Tengah, dengan produksinya yang mencapai 12.323 kg/ha. Di Jawa, kunyit biasa digunakan sebagai bahan utama pembuatan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dan lain-lain.


Kunyit tumbuh subur pada tanah gembur, pada tanah yang dicangkul dengan baik akan menghasilkan umbi kunyit yang melimpah. Jenis tanah yang ideal untuk budidaya kunyit adalah tanah ringan dengan bahan organik tinggi, tanah lempung berpasir yang terbebas dari genangan air/sedikit basa.


Pedoman Budidaya Kunyit


1. Pembibitan


Persyaratan Bibit : Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena lebih mudah tumbuh.


Syarat bibit yang baik :


-Bibit berasal dari tanaman yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh

-Terhindar dari serangan penyakit
-Cukup umur/berasal dari rimpang yang telah berumur kurang lebih 7-12 bulan
-Memiliki bentuk, ukuran, dan warna seragam
-Memiliki kadar air cukup
-Benih telah mengalami masa istirahat (dormansi) cukup
-Terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit, kerikil).

2. Teknik Penyemaian Bibit 


Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan cara : mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab selama 1-1,5 bulan, dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28 Derajat Celcius).


Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu udara sekitar 25-28 Derajat Celcius atau merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan adalah larutan atonik (1 cc/1,5 liter air) dan larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42 jam pada suhu udara 35 Derajat Celcius. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat ditingkatkan dengan cara direndam pada larutan pakloburazol sebanyak 250 ppm.


3. Pengolahan Media Tanam


Persiapan Lahan: Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan. Penyiapan lahan untuk kebun kunyit sebaiknya dilakukan 30 hari sebelum tanam.


Pembukaan Lahan: Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma dan dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna menggemburkan lapisan top soil dan sub soil juga sekaligus mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman 20-30 cm kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas beracun yang ada dalam tanah menguap dan bibit penyakit/hama yang ada mati karena terkena sinar matahari.


Pembentukan Bedengan: Lahan kemudian dibedeng dengan lebar 60-100 cm dan tinggi 25-45 cm dengann jarak antar bedengan 30-50 cm.


Pemupukan (sebelum tanam): untuk mempertahankan kegemburan tanah, meningkatkan unsur hara dalam tanah, drainase, dan aerasi yang lancar, dilakukan dengan.menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam lahan/dalam lubang tanam dan dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.


4. Penanaman


Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton. Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30 ton/ha.


Penentuan Pola Tanaman : Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam lubang berukuran 5-10 cm dengan arah mata tunas menghadap ke atas. Tanaman kunyit ditanam dengan 2 pola, yakni penanaman di awal musim hujan dengan pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan) atau penanaman di awal musim hujan dan pemanenan dilakukan dengan dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.


Pembutan Lubang Tanam : Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang adalah 60 x 60 cm.


Cara Penanaman : Teknik penanaman dengan perlakuan stek rimpang dalam nitro aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan vegetatif kunyit, sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid) sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata terhadap pembentukan rimpang kunyit.


Periode Tanam : Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya. Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen muda yaitu 7 - 8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap diusahakan awal musim hujan.


5. Pemeliharaan


Penyulaman : Penyulaman bisa Anda lakukan ketika adanya rimpang kunyit yang mati atau tidak tumbuh. Sehingga Anda perlu melakukan penyulaman atau pergantian tanaman pada rimpang yang mati.


Penyiangan : Proses penyiangan perlu Anda lakukan untuk menghilangkan gulma atau tanaman yang tidak dikehendaki. Penyiangan dilakukan agar gulma tidak mengganggu proses penyerapan unsur hara dan penyerapan air di dalam tanah. Kegiatan penyiangan dapat Anda lakukan 3 hingga 5 kali bersamaan dengan proses penggemburan dan pemupukan tanah. Penyiangan tahap pertama dapat Anda lakukan pada saat rimpang kunyit berumur 15 hari. Proses penyiangan dapat diseragamkan dengan kegiatan pembubunan untuk merangsang rimpang kunyit agar dapat tumbuh maksimal.


Pembubunan : Proses pembubunan wajib Anda lakukan setiap 3 sampai 4 bulan sekali. Proses ini berguna untuk menimbun kembali tanah di sekitar perakaran yang terbawa air. Nah jika perakaran dan sekitarnya baik, maka pertumbuhan kunyit Anda juga dapat maksimal atau sesuai harapan Anda.


Pemupukan


Pemupukan organik

Pemupukan organik adalah penggunaan pupuk tanpa campuran zat kimia. Pupuk organik biasanya terbuat dari limbah organik seperti kotoran hewan. Salah satunya adalah pupuk kandang. Penggunaan pupuk kandang bisa meningkatkan jumlah daun, anakan, serta luas area daun kunyit dengan nyata. Pencampuran pupuk kandang dengan dosis 45 ton per hektar dengan jumah tanaman 160.000 per hektar, maka dapat menghasilkan produk mencapai 29,93 ton per hektar.

Pemupukan konvensional

Selain pemberian pupuk dasar, pada saat awal penanaman perlu juga adanya pemupukan susulan. Yaitu pada saat umur tanaman 2 hingga 4 bulan. Penggunaan pupuk kedua yaitu pupuk buatan dan pupuk kandang (TSP 10 gram tiap pohon; urea 20 gram tiap pohon; ZK 10 gram tiap pohon dan penambahan K20 dengan dosis 112kg per hektar). Dengan adanya pemupukan lanjutan diharapkan terjadi peningkatan hasil produksi sebesar 38% atau setara dengan 7,5 ton rimpang segar per hektarnya.

Pupuk nitrogen juga diberikan dengan dosis 60kg per hektar, K20 sebanyak 75kg per hektar dan P205 sebanyak 50kg per hektar. Pemberian pupuk P diberikan pada awal tanam yaitu 1/3 dosis dan sisanya 2/3 dosis. Pemberian pupuk ini diberikan pada saat umur tanaman 2 bulan dan 4 bulan. Pengaplikasian pupuk ini dengan cara di tebar secara merata pada sekitar tanaman Anda. Pempupukan adalah tahapan cara budidaya kunyit yang sangat penting.


Pengairan dan penyiraman: Tanaman kunyit pada dasarnya merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap air. Pengaturan drainase atau pengairan perlu dicermati dengan baik. Jika kebun tergenang air, dapat mengakibatkan rimpang membusuk.


Waktu penyemprotan pestisida: Untuk mengantisipasi serangan hama dan penyakit maka perlu adanya penyemprotan pestisida dengan skala yang teratur. Penggunaan dosis mengikuti rekomandasi dari label pada kemasan penggunaan pestisida.


Pemulsaan: Pada awal tanam sebaiknya Anda melakukan pemulsaan dengan jerami. Pemulsaan dilakukan agar tanaman tidak mengalami kekeringan pada tanah dan menghindari rusaknya struktur tanah. Pemulsaan bisa menghindari pertumbuhan gulma secara cepat. Pemulsaan dengan jerami dilakukan dengan cara ditebar secara merata pada permukaan tanah dan diantara lubang tanam.


7. Panen

Cara budidaya kunyit selanjutnya adalah tahapan panen. Adapun hal - hal yang harus Anda perhatikan dalam proses pemanenan kunyit adalah sebagai berikut:

Ciri dan umur panen


Tanaman kunyit Anda dapat dipanen pada saat umur sudah mencapai 8 hingga 18 bulan. Tapi waktu yang paling baik adalah umur tanaman sudah mencapai 11 hingga 12 bulan. Hal tersebut akan ditandai dengan gugurnya daun kedua. Pada waktu tersebut hasil produksi akan lebih besar dan lebih banyak dibanding umur panen 7 hingga 8 bulan. Ciri - ciri tanaman yang dapat dipanen dilihat dari berakhirnya pertumbuhan vegetatif, seperti halnya terjadi layu pada daun serta batang yang awalnya hijau berubah kuning (tanaman terlihat mati).


Cara panen


Cara pemanenan bisa dilakukan dengan membongkar rimpang. Caranya dengan memakai cangkul atau garpu. Sebelum dilakukan pencangkulan, lebih baik batang dan daun dibongkar terlebih dahulu. Setelah pencangkulan, rimpang dibersihkan dari tanah dan dimasukkan kedalam karung supaya tidak rusak. Lakukan panen secara hati - hati.


Periode panen


Panen kunyit dapat juga dilakukan pada musim kemarau. Hal tersebut dikarenakan pada waktu tersebut sari atau zat yang terkandung mengumpul. Disisi lain, kadar air pada rimpang sudah sedikit sehingga mempermudah Anda dalam proses pengeringan.


Perkiraan hasil panen


Hasil panen yang Anda dapatkan dapat di taksir mencapai 0,71 kg per rimpang. Berat tersebut adalah berat bersih. Sehingga hasil produksi Anda adalah 20 hingga 30 ton per hektarnya.


8. Pasca Panen


Penyortiran basah dan pencucian


Penyortiran pada bahan yang segar dilakukan untuk memilah rimpang dari tanah, bagian tanaman lain, dan gulma. Setelah itu timbanglah hasil dari penyortiran dan simpan pada wadah plastik untuk pencucian. Pencucian menggunakan air bersih. Untuk pencucian yang maksimal bisa dilakukan dengan penyemprotan menggunakan tekanan yang tinggi. Jika air masih terlihat kotor atau sangat keruh berarti Anda masih harus melakukan pencucian ulang. Pengulangan pencucian jangan sampai terlalu lama, hal ini dapat mengakibatkan senyawa aktif dan kualitas yang ada didalam rimpang berkurang. Setelah pencucian tiriskan pada ember atau wadah lain untuk mengurangi kadar air.


Perajangan


Pada saat proses perajangan, Anda dapat menggunakan pisau berbahan stainless steel dan alasi dengan talenan yang bersih. Anda juga bisa menggunakan mesin pemotong. Ukuran perajangan dengan ketebalan 5 mm hingga 7 mm. Setelah perajangan simpan pada wadah ember atau plastik.


Pengeringan


Proses pengeringan adalah cara budidaya kunyit selanjutnya. Pengeringan dapat Anda lakukan dengan dengan 2 cara yaitu cara tradisional dan modern. Cara tradisonal menggunakan sinar matahari. Pada saat pengeringan secara tradisional dialasi dengan tikar. Pastikan jangan sampai rimpang yang di jemur saling menumpuk. Setiap 4 jam sekali rimpang dibalik agar pengeringan dapat merata. Hal ini dilakukan selama 3 sampai 5 hari. Untuk pengeringan secara modern dapat dilakukan dengan menggunakan alat pemanas berupa oven. Rimpang dimasukkan kedalam oven dengan suhu 50 Derajat Celcius sampai 60Derajat Celcius. Setelah pengeringan timbang jumah rimpang yang sudah kering.


Penyortiran kering


Setelah pengeringan Anda dapat melakukan penyortiran kembali. Pisahkan rimpang dari benda asing seperti kerikil dan benda - benda lainnya. Setelah penyortian Anda dapat melakukan penimbangan lagi agar mendapatkan berat bersih.


Pengemasan


Setelah Anda mendapatkan berat bersih, langkah selanjutnya adalah pengemasan atau packing. Pengemasan menggunakan plastik bersih atau karung yang kedap udara. Setelah itu diberi label yang menjelaskan bahan, kode produksi, alamat produksi, dan berat bersih. Jika perlu tambahkan metode penyimpanan.


Penyimpanan


Cara budidaya kunyit yang terakhir adalah penyimpanan. Penyimpanan dilakukan pada gudang yang memiliki kelembaban udara tidak melebihi 30 derajat celcius. Gudang penyimpanan hendaknya memiliki sirkulasi udara yang baik. Pastikan juga ada penerangan yang baik. Baik di pagi hari ataupun malam hari. Jagalah kebersihan di dalam gudang dan disekitar gudang. Agar kualitas kunit tetap terjaga.


http://8villages.com/full/petani/article/id/5892d6b217d1315321b5e111


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kind of Chocolate